Panduan Lengkap untuk Importir dan Eksportir Cara Mendapatkan HS Code

Panduan Lengkap untuk Importir dan Eksportir Cara Mendapatkan HS Code

Dokumen Export Import – Dalam perdagangan internasional, setiap negara memiliki regulasi yang mengatur impor dan ekspor barang. Salah satu hal terpenting yang harus diketahui oleh importir dan eksportir adalah HS Code atau Harmonized System Code. HS Code adalah sistem penggolongan barang secara internasional yang digunakan untuk menentukan regulasi, dokumen yang diperlukan, dan besarnya bea masuk, pajak, dan cukai yang harus dibayarkan kepada negara.

 

Apa Itu HS Code?

HS Code (Harmonized System Code) adalah suatu sistem penggolongan dan penomoran standar internasional untuk mengklasifikasikan produk yang diperdagangkan di seluruh dunia. Dikembangkan oleh World Customs Organization (Organisasi Kepabeanan Dunia), HS Code bertujuan untuk menyediakan sistem yang seragam dan terstruktur untuk mengidentifikasi barang secara konsisten di seluruh negara.

Setiap produk yang diperdagangkan internasional memiliki HS Code yang unik. Kode ini terdiri dari serangkaian angka dan huruf yang menggambarkan jenis barang, mulai dari hasil pertanian, produk manufaktur, hingga barang elektronik dan kimia. HS Code digunakan oleh negara-negara di seluruh dunia untuk menentukan tarif bea masuk, pajak, dan regulasi perdagangan lainnya yang dikenakan pada impor dan ekspor barang. Dalam konteks perdagangan internasional, HS Code sangat penting karena

Penentuan Tarif Bea Masuk

Setiap HS Code memiliki tarif bea masuk yang terkait dengannya. Ketika suatu produk diimpor ke suatu negara, pihak bea cukai menggunakan HS Code untuk menentukan besarnya bea masuk yang harus dibayarkan oleh importir.

Regulasi dan Persyaratan Perdagangan

HS Code juga memberikan informasi tentang persyaratan dan regulasi khusus yang mungkin berlaku untuk suatu produk. Misalnya, beberapa produk mungkin dilarang impor atau ekspor, sementara yang lainnya memerlukan izin khusus atau sertifikasi.

Statistik Perdagangan

HS Code digunakan untuk menyusun statistik perdagangan internasional. Data ini sangat penting bagi pemerintah, pengusaha, dan organisasi internasional untuk menganalisis tren perdagangan, memahami pasar global, dan merencanakan kebijakan ekonomi.

Dengan menggunakan HS Code, negara-negara memiliki cara standar untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan produk, yang pada gilirannya memudahkan perdagangan internasional, mengurangi hambatan perdagangan, dan memperkuat kerjasama ekonomi antarnegara. Oleh karena itu, pemahaman tentang HS Code sangat penting bagi para pelaku bisnis internasional agar dapat mengelola perdagangan mereka dengan efisien dan mematuhi regulasi yang berlaku.

 

Bagaimana Cara Mendapatkan HS Code?

Ada beberapa cara untuk mendapatkan HS Code suatu barang di Indonesia:

Cara 1 Melalui Portal INSW

Masuk ke portal INSW (Indonesia National Single Window)

Klik menu INDONESIA NTR di Toolbar lalu pilih HS CODE INFORMATION.

Pilih BTBMI – Description in Indonesian pada parameter.

Masukkan kata kunci dalam Bahasa Indonesia.

Akan muncul berbagai HS Code terkait dengan kata kunci tersebut.

Cari HS Code yang sesuai (delapan digit) dan scroll ke bawah untuk mengetahui besarnya Bea Masuk, PPN, PPH, dan Larangan atau Pembatasan (Lartas).

 

Cara 2 Melalui Portal intrade.kemendag.go.id

Masuk ke portal intrade.kemendag.go.id.

Pilih menu Layanan, klik Daftar HS.

Masukkan HS Code jika sudah diketahui, atau pilih menu Uraian Barang (Indonesia).

Ketikkan kata kunci yang dicari, misalnya “apel”.

Klik menu Lihat untuk melihat informasi mengenai HS Code yang mencakup kata kunci “apel”. Nomor HS terletak di sebelah kiri.

 

Cara Membaca HS Code

HS Code menggunakan kode numerik untuk mengklasifikasikan barang. Kode ini terdiri dari Bab (2-digit), Pos (4-digit), dan Sub-pos (6-digit), dengan penjelasan sebagai berikut

Baca juga Mengenal Lebih Dalam Dokumen Ekspor Impor dalam Konteks Pengiriman Logistik Internasional

Bab (Chapter)

Dua digit angka pertama menunjukkan bab di mana suatu barang diklasifikasikan, contohnya Bab 1 untuk produk pertanian.

Pos (Heading)

Dua digit angka berikutnya menunjukkan heading atau pos pada bab tersebut, contohnya Pos 01.01 untuk buah-buahan.

Sub-pos (Sub-heading)

Dua digit angka berikutnya atau empat digit pertama menunjukkan sub-heading atau sub-pos pada setiap pos dan bab yang dimaksud.

Pos Tarif Nasional

Delapan digit angka pertama menunjukkan pos tarif nasional yang menentukan besarnya beban (Bea Masuk, PPN, PPnBM, atau Cukai) serta peraturan tata niaganya.

Dengan memahami HS Code, importir dan eksportir dapat menghindari kesalahan dalam proses bea masuk dan memastikan bahwa barang mereka mematuhi regulasi yang berlaku. Dengan menggunakan portal INSW dan intrade.kemendag.go.id, mendapatkan informasi mengenai HS Code menjadi lebih mudah dan cepat, membantu para pelaku bisnis internasional untuk mengoptimalkan proses perdagangan mereka. Jadi, pastikan untuk memahami dan mengaplikasikan HS Code dengan benar agar perdagangan internasional Anda berjalan lancar dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Tags: No tags

Comments are closed.